Surabaya, 18 November 2019 - Sebagai upaya memperluas pemahaman masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan dalam pengelolaan finansial untuk masa depan keluarga yang lebih mapan, perusahaan asuransi jiwa terkemuka, Sinarmas MSIG Life, menggelar dua kegiatan yang ditujukan kepada para ibu muda di Surabaya. Seminar "Healthy Family, Happy Financial" diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas She Radio Surabaya (17/11) dan talk show "Kiat Cerdik Mengelola Dana Kesehatan" dilaksanakan bekerja sama dengan Suara Surabaya (18/11).
Kepemilikan asuransi kesehatan swasta di Indonesia masih relatif rendah. Salah satu media online nasional mengungkapkan bahwa hanya sekitar 1,7% dari 265 juta penduduk Indonesia yang memiliki asuransi selain BPJS. Hal tersebut diperkuat oleh hasil survei yang dilakukan oleh honestdocs.id bahwa 81% dari 8.314 responden mengaku tidak memiliki asuransi kesehatan. Padahal biaya pengobatan mengalami kenaikan 12,6% dibanding tahun 2018. Kenaikan ini lebih tinggi dibanding beberapa negara tetangga seperti Malaysia (12,5%), Singapura (9,1%), dan rata-rata negara lain di Asia yaitu 10%
"Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang selalu berupaya membantu masyarakat mewujudkan masa depan yang lebih baik, Sinarmas MSIG Life menginisiasi kedua kegiatan ini guna memberikan pemahaman khususnya kepada para ibu sebagai nakhoda keuangan keluarga akan pentingnya pengelolaan keuangan yang tepat agar mereka dapat lebih bijak dalam menghadapi berbagai risiko- yang tidak diinginkan, termasuk risiko kesehatan. Terus meningkatnya biaya pengobatan kesehatan tentunya akan mengganggu kesejahteraan masa depan keluarga bila tidak diantisipasi sejak dini," ungkap Direktur Sinarmas MSIG Life Herman Sulistyo.
Talk show "Kiat Cerdik Mengelola Dana Kesehatan" menghadirkan financial advisor terkemuka di Jawa Timur, Mimien Susanto RFA dan seminar “Healthy Family, Happy Financial” juga menghadirkan ahli penyakit autoimun, Prof. Dr. dr. Joewono Soeroso, M.Sc, Sp. PD-KR. “Lewat kedua kegiatan tersebut, para ibu diharapkan dapat lebih mantap dalam menerapkan konsep pengelolaan keuangan dan memahami berbagai risiko kesehatan di zaman modern ini,” tambah Pringgo Cahyono Sakti selaku Chief Agency Officer Sinarmas MSIG Life yang juga bertindak sebagai pembicara pada kedua cara tersebut. Talk show “Kiat Cerdik Mengelola Dana Kesehatan” dan seminar “Healthy Family, Happy Financial” diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional yang diperingati setiap 12 November.
Pada 14 April 1985, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (juga dikenal sebagai Sinarmas MSIG Life – SMiLe), mulai meramaikan kancah industri asuransi jiwa nasional sebagai PT Asuransi Jiwa Purnamala Internasional Indonesia (PII). Setelah dua kali menjalani proses transformasi, Sinarmas MSIG Life hadir sebagai perusahaan joint venture antara PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan grup asuransi raksasa Jepang, Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. pada tahun 2011.
Babak baru kiprah perusahaan dicatat pada 28 Juni 2019 saat Sinarmas MSIG Life resmi menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. Tanggal 9 Juli 2019, saham Sinarmas MSIG Life (kode saham: LIFE) mulai melantai di Bursa Efek Indonesia. Bersamaan dengan itu, Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (MSI) resmi menjadi pemegang saham pengendali dengan komposisi kepemilikan saham Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. (80%), PT Sinar Mas Multiartha Tbk (12,5%) dan publik (7,5%).
Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. merupakan anak perusahaan MS&AD Insurance Group Holdings, Inc. MS&AD memegang pangsa terbesar premi asuransi kerugian di Jepang dan tercatat dalam 10 besar bisnis grup asuransi kerugian di dunia.
Di akhir tahun 2018, Sinarmas MSIG Life mencatat nilai laba bersih sebesar Rp374,7 miliar dan nilai ekuitas sebesar Rp7,2 triliun. Ditopang struktur permodalan yang kuat, rasio solvabilitas untuk konvensional mantap berada di angka 1.096% dari 120% yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Untuk mewujudkan visi sebagai perusahaan yang terkemuka dalam penyediaan jasa perencanaan dan perlindungan keuangan di Indonesia, kegiatan layanan kepada sekitar 1,2 juta nasabah individu dan kelompok diselenggarakan oleh lebih dari 800 karyawan dan didukung lebih dari 8.200 tenaga pemasar di 57 kota dan 65 kantor pelayanan dan pemasaran.